Well, I don’t have much nothing to say about. But, here we
go, my review. I give it 4/5 is it worth?
I have no idea what I'm supposed to do, I only know what I can do! - Captain. James. T. Kirk
Star Trek : Into Darkness kali ini bercerita tentang
pencarin John Harrison (Benedict Cumberbatch) seorang Captain masa lalu yang membelot dan menyerang
kembali Star Fleet. James.T. Kirk (Chris Pine), Spock (Zachary Quinto) dan para
crew, kembali ditugaskan oleh Laksamana Marcus (Peter Weller) untuk menangkap
mungkin lebih tepatnya membunuh John Harrison (Benedict Cumberbatch) di Planet Kronos.
Well, I know, Sinopsisnya ga terlalu panjang, but, believe
me, the less you know, the better you get. J.J Abrams kembali duduk sebagai
sutradara film ini, Star Trek yang telah ia sutradarai tahun 2009 sukses besar
dari segi kritik, hampir semua kritikus mencintai bagaimana film Star Trek yang
pertama menjadi sebuah perjalanan luar angkasa yang luar biasa, tak mudah untuk
dilupakan, berbelit tapi asik. Sepertinya kali ini Abrams kembali sukses
membuat perjalanan luar angkasa yang berbelit dengan ‘twist’ yang asik dan
bertubi-tubi ini menjadi sebuah film yang benar-benar mengisi hati saya dengan
sangat penuh rasa kepuasan. Kalau orang-orang bilang, slow but sure, begitu.
Selalu begitu dan akan selalu seperti itu dalam perjalanan yang luar biasa kali ini 'lagi'. Abrams berhasil mengembalikan kisah dramatis Enterprise dengan twist asik yang mencengangkan. Memutar-mutar kemungkinan yang ada dan kemudian menyelesaikannya secara tepat tanpa membuang-buang waktu untuk sebuah inti cerita.
Lagi dan lagi cerita Star Trek membuat saya berdecak kagum,
cerita ini tidak hanya komplit dari segi keren, tapi juga dari segi dramatis.
Star Trek dibuka dengan scene keren antara
Kirk dan Spock dan para awak untuk menyelamatkan sebuah peradaban. Well,
It’s heart stealing. Segi asik dicampur teknologi yang keren ditambah komedi
yang pas membuat rasa hati ingin tetap duduk tanpa mengedipkan mata sedikitpun.
Ceritanya ini sebenarnya tidak susah untuk di ikuti, tapi, jika dilewatkan akan
sangat disayangkan karena Abrams, yeap, Abrams meletakkan setiap twistnya dalam
menit yang tak terduga-duga. Lalu diselingi dengan komedi, dan itu merupakan
tindakan cemerlang. Sebagai langkah bagus untuk membuat penonton terpukau
sekaligus terhibur untuk tetap duduk dikursi mereka. Dan saya akui itu bekerja
untuk saya sendiri, dan karena saya menyukai genre Sci-Fi (A LOT) saya ingin
mengatakan kalau Star Trek Into Darkness ini terbaik, tetapi tidak seterbaik
yang pertama. Petulangan diruangan gelap tanpa gravitasi dengan U.S.S. Enterprise
kali ini memberikan feel yang ngena. Ngena disini bagi saya bukan dari segi
kerennya pesawat itu berpetualang, tapi dari segi ketegangan cerita yang dibuat
oleh J.J Abrams,Ia menciptakan sebuah atmosfer rasa desperate, confuse, and sad disaat yang tepat. Ditambah lagi saat scene Harrison dan Kirk, you have to see
it, and feel it, deeply.
Untuk
mencuri perhatian penonton, cast sangat berpengaruh, dan saya memperhatikannya,
setiap kali saya melihat performa cast Star Trek, rasa kepuasan jatuh pas dan mantap sampai
kehati saya. Mulai saja dari Chris Pine (James. T. Kirk) memerankan seorang
kapten dengan ciri khas playboy dan Zachary Quinto (Spock) Goblin berdarah
hijau yang selalu logis seakan-akan mereka seperti terlahir untuk menjadi
seperti itu. Peran mereka tergambar secara perfect dikepala saya setelah
menontonnya, seperti, Hey, Kirk itu seperti ini dan Spock itu seperti ini,
tidak berubah dari perannya yang pertama, dan selalu tampil baik didepan layar,
No doubt about that.
Dan lagi Star Trek is an amazing movie, Abrams dengan sangat
cermat dan cemerlang memilih cast dengan setiap aksen yang berbeda, Star Trek memberikan
Uhura, Bones, Sulu, Scotty, Chekov, dan karakter baru Carol Marcus pada
orang-orang yang tepat, beraksen inggris dan rusia, berlakon garang, kocak,
bahkan Asian. Zoe Saldana tepat sekali memerankan Uhura, dari cara Ia berbicara
you know, alien language dan itu benar-benar perfect. Karl Urban yang
memerankan Leonard “Bones” McCoy lagi-lagi memerankan karakter tersebut pas
dengan aksen pemarahnya dan di Into Darkness kali ini, dude, you’re so poetic. Sulu
yang diperankan oleh John Cho dan Chekov yang diperankan oleh Anton Yelchin
tetap tampi brilliant dan perfect di setiap scenenya, beberapa scene yang
mengharuskan Chekov untuk kerja ekstra itu keren and honestly, you doing great
at this time. Dan Scotty! Scotty itu salah satu karakter favorit saya di film
ini, dia membawa suatu komedi dan keseriusan yang tepat seperti langsung
menyuntikkan formula cinta dan tawa kedalam hati saya, Simon Pegg selalu tampil
perfect dan seadanya menjadi scotty, kocak and Unbelieveable, kekonyolan,
kekocakan dan kepintarannya terbaik dan akan selalu seperti itu. Sebagai
karakter baru Carol Marcus yang diperankan oleh Alice Eve menambahkan rasa
kelengkapan di film ini, berakting serius dan tidak annoying, allright Alice,
welcome to U.S.S Enterprise.
Terakhir Benedict Cumberbatch, well, sebagai seorang Villain
dan berubah menjadi orang yang baik dalam satu waktu merupakan hal yang amazing
sekaligus cool, well, I believe you at the first time dan kemudian berubah, It’s
called Unpredictable one. I love that. Honestly, sebagai seorang Villain,
Benedict Cumberbatch benar-benar baik memerankan karakter tersebut, penuh
keseriusan dan kegarangan dan, you know, dramatic.
Kekurangan di film ini, saya hanya menceritakan kekurangan
versi saya sendiri, mungkin, dari pemaparan cerita, dan dialog yang terlalu
cepat, dari segi pemaparan cerita itu sudah terlalu jelas untuk membuat sebuah
ending, dari kata-kata saja contohnya, yeap, si Spock. But, it’s still
unpredictable because I have to enjoy it, anyway.
Overall, Star Trek: Into Darkness adalah salah satu sequel
terbaik dari Franchise star trek,
walaupun tidak sebaik yang pertama tetapi, kata baik bisa diukur beda tipis
dengan yang pertama, karakter yang cemerlang kembali menjual film ini menjadi
film terbaik dengan cast yang banyak. Enjoy it, all!
1 comment:
Hallo, salam kenal. wismacinema.blogspot.com merekomendasikan kamu untuk mengikuti Liebster & Sunshine Award. Cek postingan saya : http://wismacinema.blogspot.com/2013/08/liebster-award-sunshine-award.html. Mari kita bersenang-senang
Post a Comment