April 18, 2013

Oblivion (2013) - Sci-Fi From the Broken Earth.



Sci-Fi adalah suatu genre yang paling menarik untuk ditonton, bagaimana tidak? Teknologi yang canggih, orang-orang yang jenius, bahkan aksi-aksi yang memukau yang bahkan alat-alat tersebut belum ditemukan saat ini, termasuk salah satu daya tarik tersendiri bagi sebuah film Sci-Fi, dan lagi, Oblivion merupakan salah satunya. Tetapi, film ini bukan hanya tentang Teknologi Super-Canggih, ini tentang sebuah perjalanan menyenangkan, tentang apa yang terjadi, Jadi, 3/5 mungkin cukup, lets see why!


For three years I searched for the house he built. I knew it had to be out there. Because I know him. I am him. I am Jack Harper, and I'm home. - Jack Harper


Cerita Oblivion ini dimulai dengan cerita Jack Harper (Tom Cruise) yang menceritakan bagaimana bumi hancur, menjadi sebuah tempat entah berantah yang penuh kenangan, dan kejadian perang yang telah terjadi hampir kurang lebih 60tahun. Jack dikirimkan kebumi sebagai Drone-Repairman bersama dengan Victoria atau Vika (Andrea Riseborough) sebagai Tech 49. Sementara Vika ingin kembali ke Titan, Jack masih ingin tetap tinggal, dan rasa itu semakin kuat setelah Jack bertemu dengan Julia (Olga Kurylenko) dan membawa sebuah misteri besar dengan penyelesaian yang memuaskan hati.



Mungkin, bagi sebagian orang, film ini termasuk film yang lumayan membosankan. Bagaimana tidak, alurnya yang dibuat "terlalu lambat" demi mengumpulkan Puzzle yang tercercah berantakan, membuat sebagian orang merasa bosan, bahkan tertidur untuk menonton film yang satu ini, tetapi, disinilah bagian menariknya. Film yang disutradarai oleh Joseph Kosinski ini, seperti sebuah mysteri, dan jawaban, adalah bagian menariknya. Kosinski mengajak seluruh audience untuk ramai-ramai mengikuti perjalanan Jack dari awal hingga akhir, tanpa ingin kelewatan satupun rentetan-retetan scene yang dibuat sepadat mungkin. Sehingga film ini memiliki ending seperti, Woah! That is why?!



Sebuah film Sci-Fi akan berasa Nothing tanpa equipment-equipment canggih, dan Oblivion juga memiliki hal-hal seperti itu, pesawat terbang, rumah, Controlling-Table, senjata-senjata masa depan, bahkan motor, suatu daya tarik yang tak asing lagi bagi setiap film Sci-Fi, dan rasa sedikit kecewa terselip dihati saya, karena equipment-equipment tersebut seperti sudah usang, dan terlihat sama, terlebih lagi dibandingkan dengan Prometheus. But, well, it's not about the equipment, isn't it. Just wanna share what I felt about it.


Mungkin alur yang lambat merupakan sebuah kekurangan dari film ini, tapi, bukan itu saja kekurangan dari film yang satu ini, bagi saya pribadi, film ini seperti hanya memiliki satu pemeran (karakter), Jack Harper (Tom Cruise) selalu mendominasi layar dan seakan tak mau berbagi ruang dengan karakter yang lainnya, Andrea Riseborough yang memerankan Vika mungkin lumayan kebagian layar, karena perannya sebagai Supervisor terhadap si Repairman, menjadikan Vika sebagai another supporting character, but not like the Important one. Morgan Freeman hanya seperti menjadi Cameo, bahkan Julia yang diperankan Olga Kurylenko kelihatan sebagai artis figuran dan kurang berarti. Why!?


But, ending yang menakjubkan menutup semua adegan film ini dengan amazing, setiap adegan-adegan yang kita lalui dari awal hingga Pre-Ending, membuat sebuah nilai tambah plus-plus terhadap Oblivion, Ending ini meninggalkan bekas menakjubkan dihati penonton, termasuk saya sendiri. Kosinski menjadikan ending ini sebagai senjata ampuh untuk mengembalikan rasa exciting penonton yang mungkin, jika dilihat-lihat hampir buram sampai ke akhir cerita.

Overall, Oblivion is nice Sci-Fi but the plot is too slow and make this sucks, but the ending, God, you've got to see this one!

1 comment:

Madison said...

Hi! Great site! My name is Maddie. Do you have an email address I can contact you on? Thanks and have a great day!